Pedestrian Jalan AP Pettarani Perlu Direvitalisasi

Kondisi pedestrian di jalan Merdeka Barat Jakarta tampak bersih. Pedestrian di Jalan AP Pettarani diusulkan direvitalisasi .(Foto : Istimewa)

Oleh : Lili (Mahasiswa S-2 Teknik Perencanaan Prasarana Unhas)

Perkembangan Kota Makassar Sulawesi Selatan dengan misi menjadi salah satu kota dunia mulai nampak dengan semakin bertambahnya gedung dan infrastruktur lain yang telah terbangun.

Bacaan Lainnya

Nampak dari pantauan udara maupun secara langsung icon baru-baru ini terbangun dan membuat kita takjub dengan keberadaan tol layang ataupun flyover di tengah kota Makassar yang melintas dari Jalan Urip Sumoharjo menuju Jalan Perintis Kemerdekaan, dan dari Jalan AP.Pettarani menuju Jalan Tol Reformasi.

Serta beberapa lagi pembangunan yang begitu besar seperti pelabuhan, bandara maupun ruas jalan lingkar lainnya yang tersebar di daerah Sulawesi Selatan.

Meskipun demikian pesat pembangunan tidak bisa dipungkiri terkadang ada hal-hal yang masih perlu kesesuaian ruang dan asas manfaat belum terpenuhi secara maksimal baik secara kebutuhan maupun persoalan anggaran.

Hal ini kemudian menjadi bagian dari faktor pendorong salah satu Mahasiswi Universitas Hasanuddin Makassar, Lili dalam hal ini melakukan penelitian tentang perlunya Revitalisasi jalur pedestrian di sepanjang koridor jalan AP. Pettarani Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Mahasiswa S.2 Teknik Perencanaan Prasarana UNHAS ini kemudian melakukan kajian akademiknya, selanjutnya beliau mengungkapkan dalam objek kajiannya ini dibimbing langsung oleh Prof. Muh.Yamin Jinca dan Dr. Idawarni
(Dosen S2 TPP Unhas) yang kemudian memberikan salah satu contoh
Jalur pedestrian di Jakarta sekitar Jl.Merdeka Selatan, Sekitar Istana, kota tua dan beberapa jalur pedestarian yang representatif.

Senada dengan hal yang disarankan Dosen yang membimbingnya, Lili selaku Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Perencanaan Prasarana UNHAS mengatakan “untuk pemanfaatan dan ketersediaan sarana pendukung jalur pedestarian di sepanjang koridor Jalan Andi Pangerang Pettarani masih tergolong rendah atau tidak dipergunakan sebagai mana mestinya. Hal tersebut dikarenakan secara umum pejalan kaki paling sering menggunakan trotoar untuk berbelanja di pedagang kaki lima, berjualan, juga sebagai tempat parkir kendaraan.

Kondisi pedestarian yang rusak di beberapa titik dan sarana pendukung serta fasilitas yang tidak berfungsi ini bahkan tidak ramah difabel sehingga membuat masyarakat tidak menggunakan sebagai mana mestinya yang hal ini juga dapat memicu resiko kecelakaan,” tutur Lili.

Sistem drainase yang kurang baik dapat memicu genangan air pada saat hujan dan penempatan pot besar membuat sempit bagi pejalan kaki,”tambah Lili.

Hal ini kemudian Lili memberikan sarannya,” berangkat dari kajian akademik saya dan berkat bimbingan para dosen menyarankan perlunya perbaikan ruang milik jalan (Rumija) secara keseluruhan di sepanjang koridor Jalan Andi Pangerang Pettarani Kota Makassar, pengadaan fasilitas publik seperti tempat sampah, bollard, tempat duduk sehingga pedestrian dapat digunakan dengan baik dan benar,” pungkasnya.

“Dengan ini harapan saya dapat tercipta kesesuaian fungsi dan pembagian jalur yang jelas pada pedestrian, untuk fungsi jalur pejalan kaki, sepeda, kendaraan bermotor dan jalur hijau,” tutup Lili.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *