Kemana Anda Lebaran Idul Fitri

Oleh: Muh. Syahrir Gassa

Alhamdulillah beberapa pekan lalu hari libur baik bagi ASN maupun para pegawai lainnya telah ditetapkan oleh Pemerintah RI bahwa mereka bisa berlibur idulfitri yang berlangsung kurang lebih satu mingguan lebih.

Tentu para pegawai sudah mempunyai program untuk mau pulang kampung dan berlebaran di kampungnya sendiri. Suatu pasangan keluarga misalnya dalam menentukan dimana lebarannya, tentu akan beragam ide dan lokasi dimana mau berlebaran.

Bacaan Lainnya

Waktu dan kesempatan yang biasanya berbeda, dari berbagai sudut kepentingan masing-masing rumah tangga. Ada yang berlebaran sesuai tempat kelahirannya ada pula menyesuaikan tempat kelahiran istri atau suaminya, ataupun bagi yang muda-mudi dan masih jomblo lebih memilih lebaran di kediaman orang tuanya sendiri pun tergantung dimana kedua orang tuanya berlebaran.

Dalam satu lingkungan misalnya, bisa beragam pula dari masyarakatnya kemana berlebaran nantinya, tetapi adapula yang lebih senang tinggal di perantauan karena banyak pertimbangan tertentu dan masih banyaknya urusan yang perlu diselesaikan di perantauannya.

Tidak menjadi paksaan bagi semua keluarga di perantauan jika tidak ada kesempatannya untuk berlebaran di kampung halamannya. Hanya kebiasaan orang Indonesia dan tentu tidak ada di negara lain serta adanya anggapan berlebaran di kampung akan lebih seru ketimbang di daerah perantauan.

Hal ini disebabkan karena banyak keluarga mungkin mulai dari teman kecil sampai beranjak dewasa akan saling ketemuan yang sudah lama tidak pernah ketemuan sehingga silaturrahim akan tetap terjalin bahkan ada yang mulai memprogramkan reunian angkatan dari sekolahnya mulai dari tingkat dasar sampai SLTA karena umumnya sekolah-sekolah tersebut sudah tersebar ke berbagai pelosok kampung, berbeda dengan Perguruan Tinggi terutama PTN biasanya hanya ada pada pusat-pusat kota besar.

Liburan akhir ramadan tahun ini adalah panjang dibandingkan dengan tahun lalu seperti kembali ke jaman dulu bahwa para pegawai diberikan kesempatan untuk bersilaturrahmi dengan keluarganya di kampung. Bagaimana dengan kesiapan keluarga di kampung terutama kesiapan lapangan tempat berlebaran, dan fasilitas lainnya tentu dengan segala macam persiapan yang mereka lakukan dalam rangka menghadapi para tamu-tamu dimana mereka berdatangan dari berbagai sudut kota dan pulau dari perantauan dengan tujuan utama mempererat tali silaturrahmi dan saling maaf memaafkan serta beriziarah kubur terutama keluarga dekat yang sudah meninggal, tetapi bagi mereka yang punya waktu dan kesempatan membawa keluarganya menunaikan ibadah umroh di Mekah sekalian berlebaran disana akan jauh lebih baik.

Kemungkinan para ibu-ibu di kampung mempersiapkan aneka masakan di hari H lebaran misalnya: burasa, kampalo, katupat, lekese (Bhs Mks-Konjo) dan aneka jenis makanan lainnya. Bahkan menjelang 10 hari akan lebaran para ibu-ibu rumah tangga di kampung sudah membuat aneka jenis kue dalam menghadapi para tamu-tamunya nanti.

Hal ini suatu kesempatan bagi keluarga akan saling kenal mengenal antara satu dengan lainnya secara langsung walaupun dua tahun terakhir ini kita dibatasi dengan suatu pembatasan-pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.

Dampak yang timbul nantinya secara ekonomi selain silaturrahim di kampung halaman karena adanya libur panjang adalah para orang-orang perkotaan banyak melakukan transaksi jual beli barang di kampung mulai dari membeli bensin, makanan, minuman, dan seterusnya sehingga masyarakat pedesaan / kampung juga mendapatkan jepretan rejeki yang secara langsung meningkatkan pendapatan mereka, walaupun hanya satu atau dua pekan saja.

Semoga kita semua tetap sehat, ditambahkan rejeki dan tetap terjalin silaturrahim serta saling maaf-memaafkan antara satu dengan lainnya. Aamiin Ya Rabbal Alamin.(idj)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *