Risky, JCH Termuda Kloter 1 Makassar Gantikan Ayahnya

Resky, JCH termuda Kloter 1 asal Kota Makassar.

STARNEWSID.COM, MAKASSAR — RESKY, Remaja usia 18 tahun ini masuk dalam Kloter 1 Embarkasi Makassar karena menggantikan ayahnya yang telah meninggal dunia. Perasaan campur aduk dirasakan Risky saat berada di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar.

“Perasaan campur aduk. Senang bisa berangkat haji, tapi sedih juga karena seharusnya bapak yang berangkat haji,” ujarnya kepada wartawan di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, Sabtu (11/5).

Bacaan Lainnya

Risky menjelaskan, seharusnya ayahnya berangkat haji bersama ibunya pada tahun 2020. Tetapi, akibat pandemi Covid-19, keberangkatan haji kedua orang tuanya ditunda.

“Bapak kemarin menunggu kurang lebih 10 tahun, yang harusnya berangkat 2020 tapi karena pandemi Covid jadi tertunda,” bebernya.

Risky mengaku keberangkat-annya ke Tanah Suci, Arab Saudi harus sendirian. Sang ibu sudah berangkat haji pada tahun 2023.

“Harusnya saya berangkat tahun kemarin sama mama. Cuma, belum cukup umur makanya baru berangkat tahun ini,” kata Risky.

Risky mengaku sudah menyiapkan doa khusus saat ibadah haji nantinya. Doa khusus ini dia kirimkan untuk almarhum ayahnya. “Ada, saya mau mendoakan bapak semoga tenang di sana dan bahagia bisa lihat saya berangkat haji,” ucapnya.

Sementara Kepala Bidang Pelaksanaan Haji dan Umrah Kementerian Agama Sulawesi Selatan Ikbal Ismail mengatakan untuk hari ini, Sabtu (11/5/2024), dua kloter yang masuk di Asrama Haji Sudiang Makassar.

“Hari ini kloter 1 dan 2 masuk ke Asrama Haji Sudiang. Kloter 1 jemaah haji asal Makassar dan kloter 2 asal Makassar, Selayar, dan Sidrap,” ujarnya.

Ikbal menjelaskan, untuk tahun ini, PPIH Embarkasi Makassar menerapkan One Stop Service (OSS) bagi jemaah haji di Asrama Haji Sudiang.

Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar ini menjelaskan bahwa jumlah jemaah haji setiap kloter yakni 450 orang. “Dua kloter ini akan diberangkatkan besok. Untuk kloter pertama berangkat pukul 16.30 Wita. Sementara kloter 2 berangkat pukul 23.00 Wita,” tuturnya.

Dengan sistem OSS, pelayanan kepada jemaah haji mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga paspor bisa lebih cepat.

“Dalam sistem OSS, layanan yang kami berikan kepada jemaah haji, pertama pemberian gelang, pemberian lembar akomodasi, pemberian living cost atau bekal biaya hidup sebanyak 750 real. Terus pemberian paspor, pemberian seat pesawat yang tadinya di aula pemberangkatan sekarang di aula penerimaan dan terakhir pemeriksaan kesehatan,” bebernya.

Ikbal menambahkan, dengan sistem OSS, jemaah lanjut usia (lansia) semakin mudah mendapatkan pelayanan. Ikbal mengaku membagi dua kategori jemaah haji lansia.

“Untuk prioritas lansia itu ada dua kategori, ada lansia mandiri dan lansia tidak mandiri. Lansia mandiri umurnya 65 tahun ke atas masih bisa jalan dan masih bisa mengurus diri sendiri. Sementara lansia yang tidak bisa jalan itu mungkin pakai kursi roda,” sebutnya.

“Inilah lansia tidak mandiri kita prioritaskan, dalam pelayanannya kami akan mengunjungi mereka dan membagikan apa kebutuhannya termasuk makannya,” imbuhnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *