Kecam Tambang Liar, Bekas Ketua KNPI Gowa Desak Balai Pompengan Tegas

Usman Baddu

STARNEWSID.COM,GOWA—Aktivitas tambang liar yang masih terus beroperasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Je’neberang mengundang keprihatinan dari pelbagai elemen.

Lemahnya aparat terkait membuat oknum penjahat lingkungan tetap nekat beroperasi kendati hal itu melanggar aturan.

Bacaan Lainnya

Aktivis Lembaga Peduli Rakyat (LPR) Usman Baddu mengaku sangat mengecam penambangan ilegal yang marak di DAS Je’neberang.

Kata dia, penambangan ilegal itu terjadi karena tak ada ketegasan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWSPJ) Pompengan Jeneberang maupun aparat hukum.

“BBWSPJ terkesan melakukan pembiaran. Pengawasan internal mereka (BBWSPJ) sangat lemah. Buktinya masih bebasnya beroperasi penambang ilegal di DAS Je’neberang,” sorot Usman, Selasa, 10 Mei 2022.

Menurut Usman, kegiatan penambangan ilegal di DAS Je’neberang sudah menjadi masalah klasik, yang sampai saat ini tak mampu diatasi.

Padahal, sebagai aset masa depan, Sungai Jeneberang ini wajib dilestarikan. Sehingga manfaatnya tetap bisa dirasakan oleh generasi penerus.

“Sungai adalah sumber kehidupan. Mari kita jaga kelestarian lingkungannya agar manfaatnya bisa dirasakan anak cucu kita,” ucapnya.

Karena itu, mantan Ketua KNPI Gowa ini mendesak, Balai Pompengan dan aparat hukum agar mengambil langkah tegas terhadap kegiatan penambangan tanpa izin yang merusak kelestarian DAS Jeneberang.

“Kolaborasi dua institusi ini sangat penting agar segala carut-marut permasalahan Sungai Jeneberang ini bisa tuntas. Saya yakin jika keduanya bekerja sama, maka tak ada lagi penambangan ilegal di Sungai Jeneberang,” tukasnya.

Staf PPNS BBWS-PJ, Hairil Anwar yang dikonfirmasi berjanji akan meneruskan masalah tambang liar di DAS Je’neberang ke pihak pimpinan.

“Nanti saya laporkan ke bapak Kepala PPNS, Mat Natsir,” katanya.(rus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *