*Kalah Telak dari Indonesia, AS dan Australia Protes Merasa Dicurangi Senapan Buatan Pindad: “Bongkar Isinya!”
StarNewsID.com, JAKARTA — Amerika Serikat dan Australia pernah dipecundangi Indonesia dalam kompetisi menembak internasional.
Tak cuma jadi juara, Indonesia juga menang telak dalam perolehan medali emas.
Hal ini rupanya memicu kecurigaan dari Amerika Serikat dan Australia.
Bahkan, Australia ingin membongkar senapan yang digunakan Indonesia karena dicurigai ‘curang’ alias disetel sedemikian untuk menang.
Wajar saja, apalagi kontingen Indonesia yang diwakili TNI AD memang menggunakan senapan lokal buatan PT Pindad, yang mungkin kala itu dikira tidak punya kualitas unggul.
Kompetisi menembak militer Australian Army Skills at Arms Meeting memang kompetisi besar dan wajar jika banyak negara ingin muncul sebagai pemenang.
TNI AD pada tahun 2015 kala itu sukses besar dan menyabet puluhan medali emas.
Bayangkan saja, Indonesia sukses membawa pulang 30 medali emas dari total 50 medali emas yang diperebutkan dalam kompetisi ini.
Sementara AS hanya 4 medali emas dan Australia juga 4 medali emas.
Panitia pun diminta untuk membongkar senapan SS2-V4 dan Pistol G-2 Elite buatan Pindad yang digunakan oleh TNI AD.
Kejadian ini heboh dan menjadi pemberitaan di berbagai media internasional.
Dilansir dari ABC.net.au, AS dan Australia memprotes kemenangan Indonesia dan ingin agar senapan yang digunakan ini dibongkar.
Juru Bicara Militer Indonesia kala itu, Brigadir Jenderal Wuryanto pun membenarkan kabar yang beredar.
Tetapi, Indonesia melayangkan keberatan karena di dalam aturan tidak ada ketentuan untuk membongkar senapan yang digunakan.
Lagi pula, kontingen lain tidak ada yang senapannya harus dibongkar juga.
KASAD Jenderal Gatot Nurmantyo yang menjabat kala itu pun tidak terima dengan permintaan panitia acara tersebut.
“Karena perbedaan perolehan medali yang begitu mencolok, panitia Australia hendak membongkar senapan kami,” kata Gatot.
Senapan SS2-V4 buatan Pindad memang top dan terbukti unggul dalam hal presisi.
“Karena perbedaan perolehan medali yang begitu mencolok, panitia Australia hendak membongkar senapan kami,” kata Gatot.
Senapan SS2-V4 buatan Pindad memang top dan terbukti unggul dalam hal presisi.
Tak heran jika beberapa negara mulai melirik senapan serbu jenis SS2-V4 ini.
SS2-V4 memiliki akurasi tembakan yang sangat presisi sehingga prajurit bisa lebih mudah menyasar target dengan senapan ini.
Bodinya lebih ringkas tapi sudah lengkap dengan picatiny rail dan fitur keamanan yang diperbarui.
Untuk membantu penembak menyasar target, SS2-V4 juga dilengkapi dengan teleskop ACOG.
Senapan ini memiliki jarak tembak efektif hingga sejauh 600 meter.
Dengan jarak yang cukup jauh, senapan ini bisa menguntungkan penggunanya untuk bersembunyi lebih jauh dari lawan.
Senapan serbu SS2 merupakan versi lanjutan dan pengembangan dari SS1 yang juga mendulang kesuksesan.
TNI AD pun sudah membuktikan kehebatan senapan lokal ini.
Sejak pertama kali ikut kompetisi menembak militer kelas internasional di tahun 2008, TNI AD tidak pernah absen jadi juara.
Indonesia yang diwakili TNI AD sudah 12 kali jadi pemenang lomba menembak internasional sejak 2008 hingga 2019.
Sebuah prestasi yang membanggakan, tak hanya untuk TNI AD tapi juga bagi PT Pindad.
Sebagai salah satu perusahaan produsen alat pertahanan dalam negeri, eksistensi PT Pindad patut diacungi jempol.
Tak cuma berhenti di satu produk andalan, PT Pindad terus berinovasi dan mengembangkan kualitas produknya agar semakin terkenal di dunia. (*)