STARNEWSID.COM, GUANGZHOU — Tim dosen Fikom UEU, UI, dan UPM mendapat insight tentang perguruan tinggi di Guangzhou, China. Universitas di kawasan Selatan China itu punya daya tarik bagi pelajar Indonesia yang ingin kuliah di China.
Konsul Urusan Sosial dan Budaya KJRI Guangzhou Cristine Agustina Siregar mengatakan jumlah mahasiswa Indonesia yang lanjut kuliah di Guangzhou meningkat. Khususnya pasca pandemi Covid-19, banyak pelajar Indonesia memilih kuliah di China.
“Yang jelas trendnya naik setelah covid. Pemerintah China menawarkan program beasiswa kepada negara lain termasuk Indonesia,” kata Cristina di kantornya, pagi tadi.
Cristine mengatakan saat ini pemerintah China mendorong program Belt and Road Initiative (BRI) ke berbagai negara asing. Pemerintah ingin memperkuat hubungan kerja sama dengan pihak luar, salah satunya di bidang pendidikan. “Dulu China kan negara tertutup, sekarang membuka diri,” katanya.
Cristine menyatakan banyak universitas dengan latar disiplin ilmu berbeda yang berdiri dan menyebar di Guangzhou. Beberapa di antaranya membuka kelas internasional. Untuk membangun kerja sama di bidang tridharma, bisa dilakukan antar universitas.
“Bisa langsung ke kampusnya. Tergantung universitasnya juga. Kalau perlu dibantu Konjen, kami siap,” tutur Cristine.
Pada kunjungan ini tiga dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul hadir yaitu Ruslan Ramli, Ballian Siregar, dan Youna Bachtiar. Selain itu Dosen Universitas Indonesia Devie Rahmawati dan Dosen Universiti Putra Malaysia, Zulhamri Abdullah. Mereka didampingi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Provinsi Guangdong, Gallen Dior. (*)