STARNEWSID.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat program Urban Farming sebagai strategi mewujudkan kota hijau, mandiri pangan, dan berdaya secara ekonomi. Program ini dijalankan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2) Kota Makassar dengan konsep pemanfaatan lahan sempit menjadi ruang produktif, yang mengintegrasikan pengelolaan sampah organik, pertanian, dan perikanan.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan, urban farming merupakan solusi nyata menghadapi keterbatasan lahan pertanian di kota besar seperti Makassar. “Kita harus bisa memaksimalkan potensi lahan sempit untuk menopang kebutuhan pangan masyarakat,” ujarnya saat membuka Urban Farming Fest 2025 di Anjungan Pantai Losari, Senin (3/11/2025).
Ia menjelaskan, konsep urban farming tak hanya soal menanam, tetapi juga mengolah sampah organik menjadi pakan ikan atau pupuk yang mendukung ketahanan pangan rumah tangga. “Kita ingin membangun ekosistem lingkungan berputar—sampahnya terkelola, pemberdayaannya dapat, ekonominya tumbuh. Ini model ekonomi rumah tangga berkelanjutan,” tegasnya.
Munafri juga menargetkan penerapan Zero Waste House di seluruh wilayah Makassar, yakni rumah tangga yang mampu mengelola sampah secara mandiri dan menghasilkan manfaat ekonomi.
Sementara itu, Kepala DP2 Makassar Aulia Arsyad menyebut kegiatan Urban Farming Fest menjadi ajang edukasi dan kolaborasi masyarakat untuk mendukung gerakan Makassar Zero Waste, Makassar Green City. Kegiatan dua hari itu menghadirkan 21 booth dari instansi, kelompok tani, UMKM, dan pelaku usaha pertanian perkotaan.
Sebagai simbol semangat menanam, DP2 menyerahkan bibit tanaman produktif kepada para camat se-Kota Makassar. Camat Wajo Maharuddin, S.Sos., yang turut hadir, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut. “Urban farming bukan sekadar tren, tapi solusi konkret bagi ketahanan pangan dan ekonomi keluarga. Kami ingin Wajo menjadi contoh kecamatan hijau dan mandiri pangan di Makassar,” ujarnya.
Dengan kolaborasi lintas sektor, Pemkot Makassar optimistis urban farming akan menjadi motor penggerak ekonomi hijau dan wujud nyata kota berkelanjutan. (*)








