STARNEWSID.COM,MAKASSAR—Sorotan terhadap kondisi ruas Wotu-Tarengge, Luwu Timur yang rusak parah terus disuarakan oleh masyarakat.
Satuan Kerja PJN Wilayah II Balai Besar Peningkatan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel dianggap tak becus melakukan penanganan.
Bahkan, masyarakat Sulsel yang tergabung dalam Aspirasi Pelajar Mahasiswa Indonesia (APMI) mendatangi Kantor Satker PJN Wilayah II BBPJN di Kantor Masjid Raya, Makassar untuk melakukan aksi demo, Jumat (2/6/2023) lalu.
Dalam aksinya, APMI mempertanyakan kualitas pekerjaan yang dilakukan BBPJN di ruas Wotu-Tarengge hingga batas Sulawesi Tenggara tahun 2022 lalu.
“Ada indikasi pekerjaan tidak sesuai bestek, sehingga kondisi ruas Wotu-Tarenggge hingga batas Sultra itu terus rusak,” ujar Jenderal Lapangan, Farhan.
Farhan pun meminta oknum pejabat yang bersangkutan dalam hal ini Kasatker PJN II BBPJN Sulsel dan PPK untuk bertanggungjawab.
“Kami juga mendesak Kementerian PUPR mengevaluasi Satker PJN II BBPJN dan PPK nya,” tegasnya.
DILAPOR KE KPK
Selain didemo oleh APMI, pekerjaan rekonstruksi Wotu-Tarenggge juga dilaporkan oleh Lembaga Pengawas Konstruksi Nasional (LPKN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Kami minta KPK, seret PPK 2.4 dan rekanan terkait kerusakan konstruksi dan dugaan gratifikasi proyek preservasi ruas Wotu-Tarengge-Malili hingga batas Sultra ke meja hijau,” ucap Direktur Investigasi LKPN, Yusran Yusuf.
Kasatker PJN Wilayah II BBPJN Sulsel, Andri Irfan yang berusaha dikonfirmasi di kantornya Senin (5/6/2023) terkesan menghindar.
Staf nya yang ditemui di kantornya pun berupaya menutupi keberadaan Andri. “Tidak tau pak. Namanya Kasatker juga saya tidak tau. Begitu pun ruangannya,” dalih salah satu pegawai yang ditemui di Kantor Kasatker PJN Wilayah II BBPJN Sulsel.(rus)