StarNewsID.com, BLORA, JATENG — Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sudah tak perlu diragukan lagi. Selain kaya akan rempah-rempahnya, ternyata Indonesia memiliki tanaman bernilai tinggi.
Salah satunya adalah tanaman bernama Latin Amorphophallus Oncophyllus Muelleri Blume atau biasa disebut porang. Tanaman ini banyak ditemukan di Desa Blungun, Kecamatan Jepon, kabupaten Blora, Jawa Tengah. Bahkan tanaman ini sudah menyebar ke berbagai provinsi di Indonesia, termasuk Sulsel.
Tanaman porang banyak ditanam oleh petani desa Blungun karena bisa menghasilkan cuan. Padahal dulunya dianggap sebagai tanaman liar oleh masyarakat.
Tanaman porang merupakan umbi-umbian yang termasuk dalam famili Areaceae dan umumnya tumbuh di hutan. Masa panen tanaman ini setahun sekali.
“Istilahnya dorman (masuk musim panen) panen setahun sekali dibulan 5 atau 6, porang sudah bisa diambil,” kata Karjan, petani porang di Blora.
Karjan menjelaskan, dengan luas tanah setengah hektar sekali panen masyarakat bisa menghasilkan hingga 6 kwintal porang.
Tanaman porang ini tumbuh di bawah kerindangan tanaman seperti jati, mahoni, sonokeling dan sengon dengan intensitas sinar matahari 40% (tidak terlalu panas atau dingin, atau suhu sedang).
Tanaman ini bisa dijual dalam berbagai bentuk seperti umbi, irisan kering, tepung porang, dan glukomannan. Glukomannan sendiri sangat penting dalam industri makanan karena serat alaminya dapat dijadikan pengganti agar-agar, mempercepat rasa kenyang, memperlambat pengosongan perut.
Tanaman ini bisa jadi bahan makanan yang cocok untuk orang diet. Selain itu juga bisa mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Tidak hanya itu, bahan ini juga bisa dijadikan campuran pembuatan kertas agar kuat dan lemas. Glukomannan juga dapat menjadi bahan pembuat lem, bahan pembuat kapsul, pengikat formulasi tablet, pengganti gel, hingga silikon sebagai isolator listrik.
Porang pun bisa digunakan untuk industri kosmetik. Meski baunya tergolong tak sedap, nilai kegunaannya sangat tinggi.
Mengutip, Data Badan Karantina Pertanian menyebut di semester I 2021, ekspor porang mencapai 14,8 ribu ton. Ini meningkat dari 2019 yang 5,7 ribu ton. Ada lonjakan hingga 160%. Tanaman ini diburu China, Vietnam, hingga Jepang. (*)