STARNEWSID.COM, JAKARTA — Jagat medsos sedang dihebohkan oleh narasi oknum pendeta yang meminta ayat Al-Quran untuk dihapus. Narasi itu disampaikan melalui video oleh Pendeta Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses, dengan menyebut ada 300 ayat Alquran yang perlu dihapus karena memicu tindakan intoleran.
Merespons hal tersebut, Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, sampaikan pandangannya dalam video yang tayang di kanal CokroTV, Selasa (15/3/2022).
Pendeta Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses, menyebut ada 300 ayat Alquran yang perlu dihapus karena memicu tindakan intoleran.
Mengutip kanal tersebut, Ade Armando merasa kalimat yang dilontarkan Saifuddin tidaklah penting. Meski begitu, ia akui jika dirinya juga punya banyak kritik terhadap muslim di Indonesia. Namun, penyampaian kritik itu perlu dengan logika berpikir yang tepat, katanya.
“Tapi kalau kita mau kritik, kritik kita seharusnya didasarkan akal sehat,” ucap Ade Armando.
Ia juga menyebut permintaan penghapusan ayat Al-Quran terhadap Menteri Agama (Menag) itu tidak tepat dan keterlaluan. Pasalnya, Menag tidak punya otoritas terhadap itu.
“Lagi pula saifuddin ini tau dong, bagi umat islam isi Al-Quran adalah ayat Allah. Jika ada 300 ayat harus dihapus, berarti mencampakkan Al-Quran sama sekali,” ujarnya.
Ade menambahkan, banyaknya kekeliruan soal kitab suci umat Islam itu karena kesalahan dalam penafsirannya, bukan pada ayatnya. Oleh karena itu, ia menyarankan jika Saifuddin ingin sampaikan kritik harus berfokus pada penafsiran ayat Al-Quran yang lebih moderat.
“Kalau saifuddin mau memberi saran, berilah saran. Agar Kementerian Agama mengembangkan penafsiran Islam yang moderat, kritis, rasional, dan kontekstual,” katanya.
Ade menambahkan, banyaknya kekeliruan soal kitab suci umat Islam itu karena kesalahan dalam penafsirannya, bukan pada ayatnya. Oleh karena itu, ia menyarankan jika Saifuddin ingin sampaikan kritik harus berfokus pada penafsiran ayat Al-Quran yang lebih moderat.
“Dia sendiri tidak menggunakan akal sehat, sehingga pernyataan yang keluar dari mulutnya tidak mencerminkan kecerdasan,” pungkas Ade. ***