Indonesia Stop CPO dan Kelapa Sawit, Dunia Alami Gelombang Kejutan

Buah kelapa sawit yang dijadikan minyak goreng.

StarNews.ID, KUALA LUMPUR — Dewan Minyak Kelapa Sawit Malaysia (MPOB) menyatakan, sudah waktunya bagi negara-negara untuk mempertimbangkan kembali prioritas makanan. Sebab, keputusan Indonesia melarang ekspor CPO memicu “krisis” kekurangan minyak nabati global.

CPO, minyak mentah sawit

“Sangat penting bagi negara-negara untuk memastikan minyak nabati yang tersedia digunakan untuk makanan, dan menghentikan sementara atau mengurangi mandat biodiesel mereka,” kata Direktur Jenderal MPOB Ahmad Parveez Ghulam Kadir kepada Reuters, Senin (25/4).

Bacaan Lainnya

Minyak kelapa sawit (CPO), minyak nabati yang paling banyak digunakan, juga dipakai sebagai bahan baku biodiesel. Malaysia merupakan produsen CPO terbesar kedua di dunia setelah Indonesia.

Indonesia melarang ekspor CPO dan minyak goreng, Malaysia kelimpungan.

Produsen CPO di Malaysia mengatakan, mereka tidak bisa memenuhi kesenjangan pasokan global yang akan dipicu oleh larangan ekspor minyak sawit Indonesia yang akan mulai berlaku pada 28 April nanti.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Pemerintah Indonesia melarang ekspor CPO dan minyak goreng. Larangan ini mulai akan berlaku pada 28 April nanti.

Produsen CPO di Malaysia mengata-kan, mereka tidak bisa memenuhi kesenjangan pasokan global yang akan dipicu oleh larangan ekspor minyak sawit Indonesia yang akan mulai berlaku pada 28 April nanti.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Pemerintah Indonesia melarang ekspor CPO dan minyak goreng. Larangan ini mulai akan berlaku pada 28 April nanti.

Gegara minyak goreng langka di dalam negeri, Presiden marah akhirnya diputuskan stop ekspor minyak goreng dan CPO.

Dalam rapat tersebut telah saya putus-kan, pemerintah melarang ekspor ba-han baku minyak goreng dan minyak goreng,” kata Jokowi, Jumat (22/4).

Pemberlakuan larangan ekspor CPO dengan mempertimbangkan keterse-diaan minyak goreng di dalam negeri terpenuhi. Sebab, beberapa waktu lalu pasokan minyak goreng sempat langka di pasaran.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *