Ribut dengan Rusia, Diam-diam Israel Bantu Militer ke Ukraina

Pasukan Rusia gempur tentara Ukraina.

StarNewsID.com, JAKARTA — Sudah 3 bulan Rusia gempur Ukraina. Jutaan penduduk sipil Ukraina mengungsi ke negara tetangga, dan ribuan lainnya tewas jadi korban. Sementara gedung- gedung hancur sama rata di kota-kota besar Ukraina.

Perang kota antara militer Rusia dengan Ukraina.

Gempuran ke kota-kota di Ukraina sebagai peringatan bagi sekutu NATO yang ingin membantu Ukraina.

Rusia juga sudah lama memperingati Ukraina agar tidak bergabung dengan NATO. Namun Presiden Ukraina keras kepala dan membandel. Akibatnya Rusia jengkel dan menyerbu dan memporak-porandakan negara Ukraina.

Bacaan Lainnya

Ironisnya, ketika Rusia membombardir Ukraina tak satu negara pun yang bergabung di NATO membantu Ukraina. NATO hanya gertak sambal tak berani melawan Rusia.

Gempura roket Rusia tak henti-hentinya yang memporak-porandakan kota-kota di Ukraina.

Sementara itu, di tengah hubungan yang memanas dengan Rusia, para pejabat di Israel dilaporkan sedang bersiap untuk mengirim lebih banyak bantuan militer dan kemanusiaan ke Ukraina.

Berdasarkan laporan dari surat kabar Haaretz, sebagaimana dikutip CNBC International, Rabu (4/5/2022), di antara bantuan yang akan dikirim terdapat sistem pertahanan yang melindungi pasukan di darat, perlengkapan tempur pribadi, dan sistem peringatan.

Angkatan Darat Rusia telah menguasai kota-kota di Ukraina

Hanya saja, sistem persenjataan yang tergolong canggih dan mematikan belum akan dikirim dalam waktu dekat.

Adapun, rencana itu digodok ketika Israel menghadapi tekanan yang meningkat dari Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Rusia. Perlu diketahui, serangan Negeri Beruang Merah ke Ukraina telah memasuki bulan ketiga.

Sementara itu, hubungan Israel dan Rusia pun terus memanas dalam beberapa hari terakhir.

Rusia menuding Israel mendukung gerakan ‘neo-Nazi’ di Ukraina.

Tuduhan ini diutarakan langsung Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Hal ini juga disampaikan Rusia setelah Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengecam pernyataan Lavrov bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang adalah seorang Yahudi dan mirip seperti Hitler.

Menurut Lapid, itu adalah perkataan yang tak termaafkan karena merendahkan ingatan terkait Holocaust Nazi. Sementara itu, menurut Lavrov, pernyataan tersebut ahistoris dan justru memperlihatkan dukungan Israel ke neo-Nazi.

“Antisemitisme dalam kehidupan sehari-hari dan dalam politik tidak dihentikan dan sebaliknya, dipelihara (di Ukraina),” ujar Lavrov dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *