STARNEWSID.COM, MAKASSAR — Sejumlah kontainer di Kota Makassar, sepi aktifitas, beberapa lainnya menganggur tak difungsikan. Padahal awal dibangun, kontainter tersebut rencana akan difungsikan sebagai pusat posko Covid-19.
Anggota DPRD Kota Makassar Abdul Wahid menyayangkan pemanfaatannya. Apalagi jumlahnya tak sedikit dan tersebar di seluruh kelurahan di Kota Makassar. “Saya kira segala gagasan itu adalah hal yang baik. Cuma memang perlu dipertimbangkan masalah kelangsungannya. Karena seperti hal lain jangan kaya ide tapi kelangsungan ide itu tidak terlaksana,” kata Wahid, Sabtu, 16 April.
Dia mengatakan anggaran pembangunannya kontainer itu tak sedikit, mencapai Rp100 juta untuk satu unitnya, ada 153 kelurahan. Atau setidaknya menelan anggaran Rp15,3 milliar. Sehingga semestinya tidak disia-siakan.
Makanya dia meminta Pemerintah Kota segera mengungsikan kembali kontainer yang vakum tersebut. Selain itu dia juga meminta agar kontainer digunakan sebagaimana mestinya. Banyak laporan dimana kontainer digunakan untuk kepentingan pribadi.
“Sudah menyalahi, dan cenderung ada pelanggaran kalau begitu. Kalau ada Perwali yang mengatur tidak masalah, yang saya takutkan, ketika dialihfungsikan ke kepentingan lain dan jadi masalah di kemudian hari,” ujar legislator PPP ini.
Klaim Multifungsi
Sekretaris Daerah Makassar Muh Ansar mengatakan, kontainer kesehatan Makassar Recover awalnya memang diperuntukkan untuk penanganan pandemi covid, jika nantinya pandemi berangsur hilang pastinya akan multifungsi.
Jika awalnya ada layanan kesehatan, maka nantinya bisa hingga layanan administrasi masyarakat. Termasuk lokasi koordinasi antar pimpinan wilayah di suatu kelurahan.
Dari pantauan di Kelurahan Tidung, Rappocini kontainer di sana juga digunakan sebagai layanan kantor kelurahan. Ditanya perihal belakangan ada video yang beredar bahwa kontainer digunakan oleh oknum untuk bernyanyi-nyanyi di lokasi, ia menanggapi tidak masalah dengan alasan tertentu.
Tetapi khusus untuk tempat karaoke itu tidak boleh. Kecuali misalnya, ada kegiatan lalu begadang dan inisatif menghibur diri dengan menyanyi itu tidak menjadi masalah. “Tetapi bukan tempat karaoke ya atau disiapkan alat khusus untuk karaoke misalnya, itu tidak boleh,” ujar Ansar, Sabtu, 16 April.
Sejauh ini sebagian besar masih digunakan sebagai tempat layanan kesehatan; tempat penimbangan anak dan lainnya. Ia tidak memungkiri ada layanan administrasi kelurahan juga dimanfaatkan di situ.
Ditanya berapa persen kontainer yang aktif, ia mengaku tidak tahu persis. “Tetapi saya lihat seperti lurah, tokoh masyarakat, babinkamtibmas, babinsa itu biasanya kumpul di situ jadi itu sebagai tempat berkoordinasi,” lanjutnya.
Hal itu dinilai justru bagus, dijadikan tempat berkordinasi sehingga membantu keamanan dan layanan publik masyarakat.
Kadis Kesehatan Makassar dr Nursaidah Sirajuddin mengatakan, kontainer diadakan bukan hanya untuk kegiatan kesehatan. Tetapi untuk semua kegiatan masyarakat seperti posko bencana dan lainnya.
“Bisa juga untuk kesehatan, bisa juga untuk posyandu, posbindu, tempat imunisasi,” paparnya. (*)