STARNEWSID.COM, MAKASSAR – Puluhan warga perumahan elit Citraland Tallasa City menggelar aksi unjuk rasa, di depan kantor marketing galeri Citraland Tallasa City, Sabtu (26/4/2025).
Dengan membawa spanduk berisi tuntutan, warga mendesak manajemen memperbaiki kualitas fasilitas hunian, yang dinilai jauh dari janji saat awal pemasaran.
Dalam orasinya, Muhammad Marhum, salah satu perwakilan warga, menegaskan, aksi ini adalah bentuk kekecewaan atas ketidaksesuaian antara janji manajemen dan kondisi di lapangan.
Ia menyoroti buruknya kualitas bangunan dan air yang tidak layak konsumsi. “Airnya seperti air rawa, licin, berbau, bahkan menyebabkan bentol-bentol di kulit anak-anak kami,” ujarnya.
Warga mengaku kecewa, meski pihak pengelola mengklaim telah mencampur air tanah dengan air PDAM.
Menurut Marhum, hasilnya tetap buruk dan tidak layak pakai. Ia mendesak adanya solusi konkret, agar kebutuhan dasar penghuni, terutama air bersih, segera terpenuhi.
Iksan Ilham, warga Silversand, dalam orasinya mempertanyakan kenaikan iuran pengelolaan lingkungan kawasan (IPLK), yang terjadi setiap tahun tanpa komunikasi terlebih dahulu. “Kami ingin tahu urgensi kenaikan itu. Apakah untuk kesejahteraan security dan pekerja? Kami manusia, kami punya empati, tapi tolong kami dilibatkan dalam diskusi,” tegasnya.
Masalah lain yang dikeluhkan warga, adalah ketidakjelasan fungsi dan batas tugas security. Warga meminta manajemen memberikan penjelasan, agar penghuni bisa mengetahui, sejauh mana perlindungan yang bisa diandalkan dari pihak keamanan.
Selain itu, dr. Muhammad Zulhidayat, warga yang baru bergabung pada September 2024, mengungkapkan kekecewaannya terhadap buruknya kualitas air. Ia berujar, anaknya sampai mengalami beberapa gangguan kesehatan akibat air tersebut.
Tidak hanya air, ia juga menyoroti janji fasilitas kolam renang dan gym yang ternyata berbayar.
Zulhidayat juga mengeluhkan masalah lain, seperti keretakan rumah, buruknya pemeliharaan taman dan sampah, serta munculnya polusi udara yang menyengat seperti bau ikan setiap malam. “Kami bayar IPLK hampir Rp500 ribu per bulan, tapi kenyamanan kami diabaikan. Ini sangat jauh dari ekspektasi tinggal di kawasan elit,” keluhnya.
Warga berharap, aksi damai ini dapat membuka mata manajemen Citraland Tallasa City, untuk segera memperbaiki kualitas layanan, fasilitas, serta berkomunikasi lebih terbuka dan transparan kepada seluruh penghuni. (*)