PR Bertranformasi Sesuai Teknologi Komunikasi

Ruslan Ramli presentasi tentang Membangun Hubungan Baik melalui Media Relations

Divisi Humas dan Parmas KPU RI Perkuat Komunikasi Publik

STARNEWSID.COM, JAKARTA — Divisi Humas dan Parmas Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berandil besar dalam menjalankan tugas dan fungsinya menyelenggarakan pemilu. Divisi tersebut menjadi bagian penting KPU dalam sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan pemilu di Indonesia.

Komisioner KPU RI, Parsadaan Harahap didampingi Kapus Pengembangan Kompetensi SDM, Ilham AP, dan narasumber Dr. Rosefini Yanti Munthe

“Divisi humas membangun komunikasi, promosi, hubungan sosial, citra, dan manajemen krisis. Itu fungsi yang diemban divisi humas,” kata Ruslan Ramli pada Pelatihan Komunikasi bagi Komisioner KPU Provinsi se-Indonesia di Grand Mercure Hotel, Jakarta, siang tadi.

Humas atau Public Relations, lanjut, Ketua Prodi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul ini, bertransformasi seperti halnya industri dan teknologi komunikasi. Saat ini humas berada pada tantangan PR 4.0 yang berbasis pada pemanfaatan big data dan Artificial Intellegence.

Bacaan Lainnya

“Jangan sampai humas masih berkutat pada tugas-tugas kliping berita, mencatat, jadi notulis saat rapat atau mengantar surat. Humas harus melek transformasi media, ikut trending isu atau memonitor perbincangan apa yang sedang hangat di media dan public ” sebut Ruslan.

Setidaknya saat ini, sambungnya, humas sudah mempraktikkan PR 3.0 seiring derasnya pemanfaatan media sosial. Humas mengerjakan jurnalisme institusi dan jurnalisme warga. “Ada corporate dan employee journalism. Mereka tahu itu sehingga infornasi yang penting buat publik diperoleh publik,” kata dia.

Ruslan mengakui tugas humas cukup berat. Selain menyusun materi, membina hubungan, humas juga mengembangkan strategi komunikasi dan mengelola krisis. “Yang terakhir ini yang tidak mudah. Apalagi selama ini tugas sehari-hari divisi humas sudah overload. Banyak yang dikerjakan sehingga belum maksimal menjalankan tugas dan fungsinya,” tutur mantan Pemred Harian Fajar ini.

Setidaknya, Ruslan mengatakan Divisi Humas mampu membangun media relations. Menjadikan media sebagai mitra kerja yang mendukung tugas-tugas KPU. Media adalah lembaga formil yang mendiseminasi informasi ke masyarakat. Media memproduksi berita. “Jadi public relations terkait hubungan ke publik, sedangkan media relations tentang hubungan lebih khusus ke media,” kata mantan Pemred Harian Fajar Makassar ini.

KPU, kata dia, juga perlu tahu positioning media. “Bahwa media menyebarkan informasi, tapi sisi lain media adalah juga industri. Sama dengan bisnis lain, media juga memginginkan laba,” kata Ruslan.

Narasumber lain acara ini adalah Yosefini Rasyanti Munthe, pakar psikologi dan Johannes de Deo, Leader Training Earth Project sekaligus penulis lepas. Acara dibuka secara resmi oleh Komisioner KPU RI Divisi SDM, Organisasi, Diklat, dan Litbang, Parsadaan Harahap dan ditutup oleh Kapus Pengembangan Kompetensi SDM KPU RI Ilham AP, Ph.D. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *