STARNEWSID.COM, MAKASSAR — Universitas Hasanuddin mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (service community) secara kolaborasi bertaraf Internasional dengan menggandeng Universitas Negeri Makassar, Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Malaysia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Kementerian Kesehatan Malaysia, Institut Terjemahan Buku Malaysia (ITBM) yang dilaksanakan sanggar Belajar Sentul Kuala Lumpur, Malaysia.
Program service community yang dilaksanakan di Sanggar Belajar Sentul Malaysia ini dilaksanakan yang kedua kalinya, sekaligus merupakan follow up dari kegiatan pertama, tentu saja ini berguna untuk meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan anak-anak TKI yang berstatus stateless.
“Program ini ditujukan bagi anak-anak TKI/TKW yang tidak bisa mengenyam pendidikan dan kesehatan, karena tidak ada peluang sekolah di Malaysia”. Kebanyakan TKI yang ada bekerja di Negara Malaysia adalah di sektor Non Formal dengan rata-rata masih berpendidikan rendah. Sanggar Belajar muncul sebagai jawaban dari pemenuhan pendidikan anak-anak WNI pekerja migran ilegal karena tidak memiliki dokumen seperti paspor dan izin tinggal.
Kegiatan kali ini konsen kepada 3 bidang, yaitu wawasan kebangsaan, pendidikan dan kesehatan. beberapa program diantaranya adalah penyuluhan mengenai wawasan kebangsaan dengan tujuan memperkuat rasa rasa nasionalisme dan ke-Indonesiaannya, selain itu juga ada program penyuluhan dan latihan menyikat gigi, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut sehingga untuk anak anak yang berpotensi untuk terkena gigi berlubang diberikan tindakan berupa aplikasi topikal fluoride sehingga dapat mencegah terjadinya gigi berlubang pada anak, tidak hanya itu program lainnya seperti pameran kesehatan, pembagian buku bacaan, serta permainan edukasi untuk meningkatkan kemampuan spikomotoriknya.
Menurut Prof. Dr. drg. Rasmidar Samad selaku koordinator kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini sangat positif ditandai dengan banyaknya pihak yang ikut berkolaborasi pada kegiatan ini sehingga kedepannya pelaksanaan kegiatan ini akan terus dikembangkan dan akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan di beberapa sanggar belajar lainnya yang terdapat di Malaysia.
Hal senada juga disampaikan oleh drg, Fuad Husain Akbar, Ph.D bahwa kegiatan ini didasari semata-mata rasa kepedulian sekaligus misi kemanusiaan. Ke depan saya berharap lebih banyak yang dapat berkontribusi dalam kegiatan ini, baik itu secara moril maupun materil, karena kegiatan saat ini hanya bersumber dari dana mandiri peserta kegiatan service community internasional. (*)