STARNEWSID COM, SENGKANG — Meski covid-19 sudah melandai seluruh Indonesia, namun penyekatan pembatasan di jalur mudik di Sulsel tidak seragam. Pemkab Wajo berencana memperketat daerah perbatasan jelang mudik lebaran Idul Fitri, namun di Kabupaten Sinjai tidak ada penyekatan.
Bupati Wajo, Amran Mahmud mengatakan, penjagaan di daerah perbatasan akan tetap dilakukan, menjelang lebaran idul fitri. Penyekatan tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain pemeriksaan vaksin, juga akan menyediakan vaksinasi bagi pengendara hendak mudik.
Vaksin Covid-19 bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat yang melakukan perjalanan dalam keadaan sehat. Sehingga keluarga yang dikunjungi pun sehat, dan dapat kembali pulang dalam keadaan sehat.
“Vaksinasi dosis lengkap maupun vaksinasi booster disarankan sekurang-kurangnya dua minggu sebelum mudik. Hal ini dikarenakan butuh waktu bagi vaksin membentuk imunitas yang optimal,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wajo, Andi Hasanuddin menuturkan, ada lima wilayah dalam pengawasan tahun 2021 lalu. Empat titik di wilayah darat dan satu titik transit Pelabuhan Bangsalae Siwa, Pitumpanua.
“Pemeriksaan daerah perbatasan melibatkan anggota Dishub, personil kepolisian, TNI, Satpol PP dan petugas pemeriksa dari lingkup Dinas Kesehatan.
Terpisah Kasatlantas Polres Sinjai, AKP Muhammad Idris mengatakan, berdasarkan perintah korps lalu lintas Polri, operasi ketupat akan dilaksanakan selama 14 hari. Tujuh hari sebelum dan hari setelah Idul Fitri.
Hanya saja, pelaksanaan operasi ketupat nantinya berbeda yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Tidak ada penyekatan di posko perbatasan tahun ini.
“Posko penyekatan ditiadakan di perbatasan, tidak ada lagi pemeriksaan di perbatasan. Kita hanya dirikan posko nanti di pasar sentral Sinjai, dan di pusat keramaian lainnya,” tambahnya.
Warga Kecamatan Kahu, Bone, Saiful menyambut baik tidak adanya posko penyekatan perbatasan yang dilakukan tahun ini. Sebab, posko tersebut terkesan menyulitkan baginya yang hampir tiap hari beraktifitas di Kabupaten Sinjai.
“Tahun lalu kami sempat kesulitan karena tidak bisa masuk Sinjai kalau tidak memperlihatkan swab antigen, sementara aktivitas kami di Sinjai,” kuncinya. (*)