STARNEWSID.COM, JAKARTA — Jajaran menteri dan kepala lembaga pemerintahan Joko Widodo kemarin ramai-ramai melaporkan SPT Pajak Tahunan. Dalam acara pelaporan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyebut bahwa Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan merupakan Menko paling kaya.
Dalam acara ini, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah telah menambah satu layer pembayaran pajak untuk masyarakat yang memiliki kekayaan besar. Layer yang ditetapkan adalah 35 persen. Ini pun menurutnya, berlaku bagi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
“Pak Luhut itu berkali-kali bilang harga batu bara naik, setoran ke pemerintah naik, tapi pajaknya pak Luhut pribadi juga meningkat pasti ke 35 persen,” kata Sri Mulyani disambut tepuk tangan peserta pelaporan SPT pejabat di DJP, Jakarta, Selasa (3/8) lalu.
Hal ini, menurut Sri Mulyani karena Luhut merupakan salah satu Menko yang memiliki kekayaan besar. “Makanya saya sampaikan beliau harus hadir hari ini. Tadinya agak berhalangan. Saya bilang kalau Menko paling tajir tidak datang, nanti simbolnya jadi kurang baik,” jelasnya..
Sri Mulyani menambahkan, saat ini kondisi perekonomian berangsur pulih sehingga beberapa kebijakan pajak tengah dijalankan. Salah satunya mengenai pajak penghasilan (PPh). “Kita membuat satu braket 35 persen,” katanya.
Rincian Kekayaan Menko Luhut
Lantas, berapa besar harta yang dimiliki oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan?
Berdasarkan laman elhkpn.kpk.go.id, laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN, terbitan 24 Maret 2021, Luhut memiliki total harta kekayaan sebesar Rp745.188.108.997.
Jumlah ini, naik Rp67.440.505.710 selama masa pandemi Covid-19 atau dalam kurun waktu setahun terakhir.
Sebelumnya, berdasarkan laporan LHKPN, 1 Mei 2020, Luhut memiliki total harta kekayaan Rp677.440.505.710.
Punya Tambang Batu Bara 6.000 Hektare
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa dirinya memiliki lahan konsesi lahan pertambangan batu bara di Kalimantan Timur sebesar 6.000 hektare. Hal ini turut menjawab isu kepemilikan lahan oleh sejumlah petinggi negara.
“Sampai sekarang saya masih punya 6 ribuan ha dan okelah buat pensiunan sudah cukup,” ujarnya saat ditemui di Menara Kadin Indonesia, Jakarta.
Luhut mengklaim, dia bersama timnya selalu bekerja keras untuk menggarap lahan tersebut, agar tidak ada masalah. Menurutnya, dengan berbisnis pertambangan ini bisa memberikan pendapatan yang cukup untuk orang yang sudah pensiun dari TNI. (*)