STARNEWSID, MAKASSAR – BBWS Pompengan Jeneberang Ditjen SDA Kementerian PUPR menggelar acara pisah sambut pejabat Kepala Balai yang lama dan baru, Jumat (7/1/2021).
Lokasinya di aula kantor BBWS Pompengan Jeneberang, Jalan Perawat, Makassar.
Suasana haru sekaligus bahagia begitu terasa pada kegiatan pisah sambut dari pejabat kepala BBWS Pompengan Jeneberang yang lama, Adenan Rasyid ke penggantinya, Djaya Soekarno.
Sebagaimana diketahui, tertanggal 4 Januari 2022, Adenan Rasyid berpindah tugas sebagai Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air. Adenan mendapat promosi jabatan.
Sementara penggantinya Djaya Sukarno, sebelumnya merupakan Kepala BWS Sumatera I.
Sebelum naik kelas, Adenan 18 bulan menjabat Kepala BBWS Pompengan Jeneberang. Dalam kurun waktu 18 bulan itu, Adenan cukup berhasil mengangkat kinerja BBWS-PJ. Khususnya dalam hal pengelolaan SDA.
2 bendungan besar berhasil dirampungkan. 1 bendung serta 1 waduk regulasi. 4 infrastruktur SDA ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam sambutannya, Adenan mengaku senang dapat bertugas di Makassar. Sebaliknya, pria berkepala plontos ini merasa sedih harus meninggalkan rekan-rekan di BBWS Pompengan Jeneberang.
“Saya senang bertugas di Makassar. Banyak teman di sini. Itu membuat saya sedih harus meninggalkan teman-teman di BBWS-PJ,” ucap Adenan Rasyid dengan mata berkaca-kaca.
Pada kesempatan tersebut dirinya memohon maaf bila selama bertugas terdapat hal yang kurang berkenan. Ia juga mengucapkan selamat datang kepada Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Djaya Sukarno.
“Selamat bertugas di BBWS Pompengan Jeneberang,” ungkap Adenan.
Kepala BBWS Pompengan Jeneberang yang baru, Djaya Sukarno siap melanjutkan program-program Adenan Rasyid.
“Kami akan meneruskan pekerjaan-pekerjaan yang telah berjalan. Mewakili rekan-rekan, kami mengucapkan terima kasih kepada pak Adenan, semoga lebih sukses dan semakin maju,” ungkap Djaya Sukarno.
Terpisah, Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Selatan (FKMPSDA-SS), Kaharuddin Mudji, pengelolaan Sumber Daya Air di Sulsel semakin baik ke depan.
Untuk itu, pelibatan masyarakat dan swasta sangat dibutuhkan sebagai bagian dari anak bangsa.
“Kami dari Komunitas Peduli Sumber Daya Air atau Komunitas Peduli Sungai akan selalu siap untuk melakukan kerjasama dalam pengelolaan Sumber Daya Air,” tukasnya.
Kata dia, dalam rangka peran sertaan masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya air di Sulawesi Selatan, maka telah terdaftar 150- an Komunitas peduli Sumber Daya Air/Komunitas Sungai.
“Semoga kehadiran Komunitas Peduli SDA/Komunitas Peduli Sungai semakin memberi arti dan manfaat pada pengelolaan Sumber Daya Air di republik ini,” tandas Direktur Eksekutif Wakil Found Indonesia, yang lebih akrab di sapa Daeng Muji.(*)