STARNEWSID.COM, BULUKUMBA — Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (DKPD) Bulukumba terus berupaya meningkatkan pelayanannya untuk semua kalangan, termasuk warga penyandang disabilitas yang ingin menikmati layanan perpustakaan.
Untuk itu jajaran pegawai DKPD, khususnya petugas perpustakaan mengikuti pembelajaran bahasa isyarat. Pembelajaran ini dilaksanakan bekerjasama dengan Panrita Inklusi, organisasi yang bergerak di bidang Disabilitas, khususnya penyandang disabilitas sensorik pendengaran (tuli).
Digelar di halaman Perpustakaan Daerah, pembelajaran berlangsung selama dua jam, yang juga dihadiri oleh Kepala DKPD Andi Sri Arianti, Senin 14 Maret 2022.
Pembelajaran bahasa isyarat berlangsung serius tapi santai. Namun juga sesekali ada canda tawa karena kelucuan dari bahasa isyarat, misalnya pada saat penyebutan nama 24 kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Tampil menjadi instruktur bahasa isyarat adalah M. Isal yang didampingi Juru Bahasa Isyarat (JBI) Ita Mufrita.
Kepala DKPD, Andi Sri Arianti menyampaikan, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial menyasar semua kalangan termasuk teman-teman dari kalangan disabilitas.
Pemberian pelatihan bahasa isyarat ini bertujuan agar teman-teman disabilitas Tuli dapat menikmati layanan publik di perpustakaan daerah.
“Agar petugas perpustakaan bisa nyambung dengan warga disabilitas, maka kita berikan materi pembelajaran bahasa isyarat,” pinta Sri Arianti.
Lebih rinci, Kabid Perpustakaan Andi Eliz Indayani menjelaskan, kegiatan transformasi perpustakaan akan nenggelar berbagai kegiatan sebanyak 12 kali pelatihan.
Adapun untuk pelatihan bahasa isyarat akan dilaksanakan sebanyak dua kali, dan selanjutnya teman teman disabilitas diundang datang ke perpustakaan untuk pelatihan komputer.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari inovasi DKPD yang diberi nama Tasbi Pustaka atau Disabilitas Bisa Bersama Perpustakaan.
“Jadi petugasnya dulu yang dilatih bahasa isyarat lalu kita mengundang teman-teman disabilitas untuk berkunjung dan belajar bersama di perpustakaan daerah,” jelas Dede sapaan akrab Andi Eliz Indayani. (*)