Ketua Komisi IV DPRD Pinrang Desak Pemerintah Pusat Alokasikan Anggaran Pembangunan RSUD Lasinrang

Gedung RSUD Lasinrang dibangun pada tahun 2000an, ketika itu Bupati Pinrang H.A. Nawir. Kini kondisinya sudah tidak mampu lagi menampung pasien lagi.

STARNEWSID.COM, PINRANG — Wacana pembangunan gedung baru RSUD Lasinrang, Pinrang, Sulsel dengan lahan yang lebih luas, muncul dalam pertemuan Forum Konsultasi Publik (FKP) digelar RSUD Lasinrang, di Lantai 4 RSUD Lasinrang, Rabu 8 Mei 2024.

Usulan Ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Pinrang, Manshur Ali, ketika hadir pada acara tersebut bersama pimpinan OPD lainnya.

Dikatakan Mansyur Ali, melihat kondisi baik lahan dan bangunan RSUD Lasinrang sudah tidak layak untuk ditingkatkan pembangunannya, sehingga sebaiknya dilakukan pembangunan gedung baru dengan lahan yang lebih luas.

Bacaan Lainnya

“Rumah sakit ini tidak bisa lagi ditambah bangunannya karena lahannya sempit. Karenanya, sudah harus dipikirkan untuk mencari lahan yang lebih luas dengan bangunan yang baru,” ujarnya

Dikatakan anggota legislatif dari PDIP ini, bahwa Kabupaten Pinrang saat ini sudah 98% penduduknya menggunakan BPJS, dan pihak rumah sakit harus memberikan pelayanan terhadap mereka.

Dengan kondisi rumah sakit saat ini, menurutnya, Pemerintahan Pusat harus merespon keinginan masyarakat Pinrang dengan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan lahan baru yang lebih luas untuk pembangunan gedung baru.

“Lahan parkir yang ada sudah tidak mampu menampung kendaraan baik roda dua maupun roda empat,” pungkasnya

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan, drg. Dyah Puspita Dewi, M.Kes, merespon baik hal tersebut. Namun, menurutnya, proposal untuk ini sudah lama diusulkan ke Pusat dan sampai sekarang belum terealisasi.

“Harapan kita semua, semoga proposal pembangunan gedung baru RSUD Lasinrang yang diusulkan cepat mendapat respon dari Pusat,” katanya di depan peserta FKP.

Senada dengan Kadis Kesehatan, Direktur RSUD Lasinrang, dr. H. Mohammad Inwan Ahsan, M.Kes, bahwa RSUD Lasinrang sudah saatnya butuh lahan baru yang lebih luas dengan bangunannya.

Karena menurutnya, jumlah penduduk terus bertambah, sementara gedung di rumah sakit ini tidak bertambah. Sehingga, pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD), hanya menempati lorong IGD.

Dengan Penambahan jumlah penduduk, harusnya juga ada penambahan gedung atau penambahan kamar, dan lokasi saat ini sudah tidak memungkinkan untuk itu, jadi memang butuh lahan baru,” ungkapnya.(kasman)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *