STARNEWSID COM, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menegaskan Masjid 99 Kubah CPI harus bebas dari kepentingan politik praktis.
Dia menegaskan, tidak boleh sembarangan orang diberi kesempatan naik ke mimbar masjid.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman: Mimbar masjid 99 Kubah, bukan untuk mimbar politik praktis.
Hal itu disampaikan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman seusai salat duhur berjamaah di Masjid 99 Kubah Asmaul Asmaul Husna, Sabtu (12/3/2022).
“Tidak sembarang orang yang bisa berdiri di tempat ini. Kalau dia mengandung makna politik maka mohon maaf, tidak bisa di tempat ini. Tidak boleh masjid ini dijadikan tempat berpolitik,” kata Andi Sudirman.
Alumnus Fakultas Teknik Unhas itu sudah menyampaikan kepada pengelola masjid terkait hal itu.
Masjid 99 Kubah di bagian dalam
“Jadi lihat nanti kalau sudah mau Pemilu, Pilkada, Pileg, tempat ini harus steril dari tempat calon-calon untuk naik ke mimbar ini,” katanya.
Ke depan Pemprov Sulsel akan ikut selektif memilih siapa saja boleh naik ke mimbar Masjid 99 Kubah CPI, Makassar.
“Kalau mau naik mimbar harus melalui filter pemerintah. Kenapa? Karena saya sampaikan bahwa masjid ini adalah aset pemerintah, mengandung konsekuensi ketika ada mengarahkan dan sebagainya,” katanya.
Termasuk pemanfaatan aset ini dan juga hasil daripada masjid ini selalu dikontrol melalui sistem perbendaharaan pemerintah. Karena kenapa? Masuk dalam objek tipikor ketika dia tidak sesuai dengan pemanfaatannya,” lanjutnya.
Penegasan yang berikutnya adalah yang ceramah di tempat ini kita sudah tetapkan standar bahwa minimum hafalannya adalah 5 juz,” katanya.
“Yang kedua bebas afiliasi teroris. Jadi kalau ada gabung dengan afiliasi mohon maaf. Bukan saya yang melarang, garuda dan negara ini yang melarang,” katanya. (*/met)