BBPOM Akan Periksa Takjil, Salat Tarawih tak Perlu Vaksin Booster

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar akan menguji sampel makanan takjil di bulan puasa untuk menghindari bahan bahan kimia berbahaya.

STARNEWSID.COM, MAKASSAR — Warga diharap perlu hati-hati dan teliti membeli jajanan untuk buka puasa (takjil) karena ada dugaan memakai bahan kimia berbahaya.

Untuk mengantisipasi jajanan atau takjil mengandung bahan pengawet tersebut, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar akan menguji sampel makanan takjil di bulan puasa untuk menghindari bahan bahan kimia berbahaya.

Bacaan Lainnya

“Kita akan uji sampelnya di lokasi. Jangan sampai ada bahan formalin, boraks, dan pewarna kain,” kata Kepala BBPOM Makassar Hardaningsih, Sabtu (2/4).

Pengujian makanan takjil itu dilakukan dengan menggunakan kendaraan uji sampel di pusat-pusat jajanan di Makassar maupun di beberapa daerah di Sulawesi Selatan.

“Nanti kita pilih dan acak lokasinya, biasanya di tempat penjualan takjil seperti di Jalan Mappanyukki dan di luar kota,” jelas dia.

“Kita sudah rencana pengawasan makanan baik di sarana distribusinya, kemudian retailnya sama takjil. Kalau ditemukan adanya unsur bahan yang berbahaya yang dijual oleh pedagang takjil, kita hanya berikan pembinaan saja agar tidak menjual takjil yang mengandung bahan berbahaya itu,” pungkasnya.

Terpisah, Pengurus Masjid Al Markaz Jend. M Yusuf Makassar, Sulawesi Selatan, tak mensyaratkan wajib vaksin booster untuk beribadah Salat Tarawih di masjid tersebut.

“Untuk di Masjid Al Markaz kita tidak buat aturan bahwa harus vaksin. Tapi, diimbau untuk tetap memakai masker. Sekalipun saf boleh dirapatkan, tapi kita minta untuk membawa sajadah masing-masing. Jadi sajadahnya saja dirapatkan, bukan orangnya,” kata Bidang Ibadah Masjid Al Markaz Muammar Bakri, Sabtu (2/4).

Sekretaris MUI Sulsel ini juga ini mengimbau masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah Salat Tarawih di Masjid Al Markaz agar tetap menerapkan protokol kesehatan selama berada di area masjid.

“Kalau sakit atau merasa flu, batuk atau demam sebaiknya salat di rumah saja,” katanya. (*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *