STARNEWSID.COM, JAKARTA — Lucky Sondakh, ayah Angelina Sondakh dulu memang pasrah dan mengaku ikhlas saat mendengar anaknya harus dipenjara.
There is no everlasting friends but only interest. Artinya, tidak ada teman yang abadi, melainkan hanya kepentingan.
Kutipan buku “Il Principe” (Sang Penguasa) karya teoritis politik Italia abad ke-15 Niccolo Machiavelli, kini sudah dibuktikan sendiri oleh artis Angelina Sondakh.
Pernyataan yang disampaikan ulang oleh sang ayah, Lucky Sondakh, benar-benar terjadi kepada sang putri.
Anggelina Sondakh bersama anak-anaknya.
Sang ayah juga telah mengetahui siapa sebenarnya bos besar yang tega menusuk Angie dari belakang hingga menjebloskan ke penjara.
Anggie, sapaan Angelina Sondakh melalui curhatnya di kanal YouTube Keema Entertainment, Selasa lalu, jera terjun lagi ke dunia politik.
“Makanya Anggie sudah enggak mau lagi ke politik Dad. Kalau dengar kata politik, rasanya… sudahlah Angie mau dengar nasihat dari Daddy. Anggie mau coba cari jalan, insya Allah ada jalannya,” ungkap Angelina Sondakh kepada sang ayah.
Ibunda Keanu Massaid ini lebih memilih untuk mendengarkan nasihat sang ayah untuk tidak coba berkecimpung lagi ke dunia yang mengantarkannya ke penjara.
Selama 10 tahun mendekam di penjara, Angelina Sondakh memetik banyak hidayah dan hikmah sebagai pelajaran untuk hidup menjadi lebih baik.
Apapun yang Angie lakukan, apapun perbutan orang ke Angie, Angie merasa sepuluh tahun ini dapat hidayah,” katanya.
Tak hanya itu, kasus korupsi Wisma Atlet yang menerpanya satu dekade silam jadi pelajaran tambahan, khususnya terkait persahabatan dengan rekan-rekan politiknya.
“Dapat hikmah luar biasa bahwa persahabatan itu tidak mesti karena kepentingan,” tutur Angelina Sondakh.
Sebelum terjerat kasus dan jadi narapidana, banyak orang mencari dan menyanjungnya.
Teman-teman di dunia politik perlahan-lahan mulai menghilang bak tak memedulikannya, seiring waktu.
Angelia Sondakh melanjutkan, hanya kedua orangtuanya, khususnya sang ayah yang setia membesuknya saat mendekam di hotel rodeo.
“Satu tahun masih datang, dua tahun tinggal 50 persen, tiga tahun menghilang. Hanya my dad yang setia mengunjungi saya seminggu tiga kali,” bebernya.
Sementara Lucky Sondakh mengaku ingat betul, orang-orang telah menyudutkan dan menjerumuskan sang putri ke dalam perbuatan fatal.
Dia menggambarkan di dunia politik, seseorang bakal berhadapan dengan serigala berbulu domba.
“Di dalam politik, enggak ada persahabatan. Itu yang saya bilang, dalam politik Anda berhadapan dengan serigala berbulu domba. Bos bilang mau mempromosikan kamu, tapi akhirnya malah menjerumuskanmu,” kata Lucky Sondakh.
Sosok mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi, Manado itu memberikan nasihat kepada Angelina Sondakh untuk mengambil sisi positif dari pengalaman pahit itu.
Hingga kini, Angelina Sondakh mengingat betul tak ada saudara atau sahabat sejati dalam dunia politik.(*)