STARNEWSID.COM, MAKASSAR – Sekitar 65% Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dijabat lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto menempatkan mereka di jabatan strategis.
Bahkan dari seluruh daerah di Indonesia, Pemkot Makassar paling banyak menggunakan jasa lulusan sekolah kedinasan bidang kepamongprajaan ini.
Total ada 265 alumni IPDN yang berkiprah di Pemkot Makassar, termasuk 18 kepala OPD, 15 camat, hingga tataran lurah.
Danny menyampaikan, IPDN telah mencetak pamong praja yang berkualitas.
Karena itu, ia membuktikan dalam periode pertamanya memanfaatkan purna praja dengan segala kualifikasinya untuk mewujudkan visi misi kepala daerah.
Purna Praja telah berkontribusi dalam peraihan penghargaan parasamya purnakarya nugraha.
Serta peraihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Pemkot Makassar beberapa kali berturut-turut.
“Tidak gampang jadi purna dan itu sudah kami buktikan di masa periode pertama kami, dua kali dapat penghargaan parasamya purnakarya nugraha dan WTP,” katanya.
Pergolakan politik sangat membahayakan bagi para purna praja. Mereka harus tetap profesional dan mengedepankan nilai-nilai loyalitas.
“Saya bilang belajar dari moment politik, kalau mau berpolitik sekali berpolitik,” ujarnya.
Seorang purna juga kata Danny tak boleh menjelek-jelekkan pimpinannya, siapapun pemimpinnya harus tetap loyal.
“Jangan setelah memimpin semua dicela, maka dari itu rahasia negara jadi tantangan purna dari masa ke masa,” tegasnya.
Danny lalu meminta para purna praja serius menjalankan tugas yang diberikan dan ikhlas menjalankan tugas yang di berikan.
“Jangan cari muka ke saya. Saya punya penciuaman tajam. Jangan bohong sama saya, saya belajar intelijen, jangan sering kompa-kompai saya. Bekerja dengan baik saya akan cariki itu,” ulasnya.
Diketahui mereka yang hadir adalah alumni IPDN dari 27 angkatan.
Mulai angkatan tertua, pada saat IPDN masih bernama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), hingga kini bernama IPDN.
Mereka yang jabat kepala OPD antara lain Kepala Kesbangpol Zainal Ibrahim, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sri Sulsilawati.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hasanuddin, Kabag Kesra Moh Syarief, Kepala Badan Kepegawaian dan Aset Daerah (BPKAD) Dakhlan.
Kepala Dinas Sosial Aulia Arsyad, Kepala BPBD Achmad Hendra Hakamuddin, Kepala Dinas Perhubungan Iman Hud.
Kepala Dinas Kominfo Mahyudin, Kepala Dinas PTSP Zulkifli Nandar. Kepala Bapenda, Firman Hamid Pagarra Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem, Kepala Bappeda Helmy Budiman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Moh Rheza, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Andi Pattiware, Kabag Protokol Zuhur Dg Ranca, Kabag Umum Fajrin, Kepala Dukcapil Hatim.
Juga termasuk beberapa jajaran sekretaris kepala bidang atau pejabat eselon III.
Beberapa pamong praja senior yang jabat asisten juga berkarir baik di Pemkot Makassar, misalnya Asisten I Bidang Pemerintahan M Yasir
Asisten III Bidang Administrasi dan Pembagunan Mario Said, dan masih banyak lagi.
Lanjut ke lingkaran camat juga dikuasi para alumni IPDN, antara lain Camat Panakkukang Andi Pangerang, Camat Tamalate Edward Triawan
Camat Biringkanaya Benyamin, Camat Sangkarrang Ramli, Camat Mamajang Muh Ari Fadli. Pejabat Pemkot Makasar yang berdarah IPDN bahkan hingga ke tataran lurah. (*)